Benang bambu adalah pilihan yang sangat baik untuk proyek cuaca hangat. Daya tahannya tak tertandingi, dan juga memiliki kilau yang indah. Namun, benang bambu tidak sekat seperti wol. Sebaliknya, itu cocok untuk pakaian musim panas yang halus. Bambu adalah serat nabati untuk benang yang dianggap sebagai kain ramah lingkungan. Ini adalah tambahan yang relatif baru di dunia rajutan, tetapi keindahan alam dan sifat antibakterinya menjadikannya pilihan yang menarik untuk banyak proyek rajutan.
Serat ini juga menambahkan sentuhan kemewahan pada proyek apa pun. Bambu diproduksi dengan mengekstraksi selulosa dari bambu dan memintalnya menjadi filamen panjang. Serat ini kemudian diproses menggunakan berbagai metode, termasuk penggunaan bahan kimia untuk mengkondisikan, mencuci, dan menyambung serat. Bambu umumnya dibuat di fasilitas yang juga memproduksi bahan sintetik dan semisintetik lainnya. Serat bambu lembut, bernapas, dan memiliki kemilau dan kilau yang mirip dengan kapas mercerized. Ini juga hipoalergenik dan menawarkan perlindungan UV.
Benang bambu secara alami dapat bernapas, menghilangkan kelembapan empat kali lebih cepat dari kapas. Ini karena sifat hidrofobik dan hidrofiliknya. Sifat hidrofilik menarik kelembapan dari kulit, memungkinkannya menguap lebih cepat. Di sisi lain, sifat hidrofobik memaksa air mengalir ke permukaan serat. Benang bambu adalah bahan yang relatif baru di dunia perajutan, tetapi banyak perajut telah menemukan manfaatnya yang menarik. Tidak hanya terasa mewah dan bernapas, tetapi juga ramah lingkungan, dapat terurai secara hayati, dan berkelanjutan.
Banyak pabrikan bahkan memadukan benang bambu dengan serat lain, menghasilkan campuran yang ringan dan tahan lama. Benang bambu bernapas selain sangat tahan lama. Struktur mikro tanaman bambu yang unik membantu menghilangkan kelembapan, sementara sifat penyekat alaminya membantunya tetap hangat dalam cuaca dingin. Ini menjadikan benang bambu bahan yang sangat baik untuk pakaian luar, seprai, dan kaus kaki. Bambu juga secara alami tahan serangga, yang artinya tidak membutuhkan pestisida.